Rabu, 13 Mei 2015

Sang Penjaga - Kesunyian [2]


      Dimanapun kalian berada, cobalah untuk menutup telinga kalian. Hentikan semua visualisasi suara yang nyata ini untuk sesaat. Disaat kalian menutup telinga kalian, kalian tidak akan dapat mendengar suara dengan jelas, segalanya akan samar. Tutuplah mata kalian, dan sebutlah namanya. Sang penjaga kesunyian. Saat kalian menyebutkan namanya untuk yang kesekian kalinya, segalanya akan mulai berhenti bersuara, seolah hilang ditelan waktu. Pada tahap ini, janganlah membuka mata kalian, karena itu hanya akan membuat dirimu tersesat di perjalanan paralel ini.

      Saat kalian mulai mendengar suara-suara statis, bukalah mata kalian. Kalian akan terbangun di sebuah rumah sakit bekas yang terbengkalai. Berjalanlah di koridor utamanya, ikuti lampu neon yang nyalanya pudar itu. Itu akan menuntunmu ke sebuah ruang radiologi. Kalian akan mulai mendengar suara-suara statis itu lagi, tahan sekuat tenaga kalian. Sunyinya suara akan memekakan telinga kalian, percaya atau tidak. Buatlah suara agar telinga kalian tidak pecah oleh kesunyian, namun tidak cukup keras untuk memancing perhatian mahluk lain.

      Di ruangan radiologi itu, kalian harus mendorong sebuah lemari kayu oak tua dan akan menyingkapkan sebuah terowongan yang tidak memiliki dasar. Masuklah, sambil terus mengeluarkan suara. Sunyinya suasana akan membuatmu tuli jika tidak ada suara sama sekali. Di dalam terowongan, kalian akan menemukan sebuah boneka porselen kecil yang tergeletak tak berdaya. Ambilah, dan bawalah ke hadapannya.

      Di ujung terowongan, kalian akan berada di sebuah gua yang memiliki stalaktit berwarna merah darah. Berjalanlah, janganlah membuat suara ceroboh. Paksakan gendang telinga kalian disini, tahanlah sunyinya gua ini. Sedikit saja suara akan membuat stalaktit mulai menghujam dirimu tanpa ampun. Di penghujung gua, kalian akan melihat mahluk bersayap hitam melayang, namun hanya refleksinya yang tampak di air. Jangan tatap refleksinya di air, tataplah bayangan kosong di tempatnya berdiri. Anggap dia seolah-olah ada disana. Tanyakan padanya secara pelan "Sang penjaga kesunyian tidak memiliki raga tetap. Kapankah kau akan menggunakan raga tetap". Suaramu akan mengguncang hebat stalaktit merah itu, dan beberapa dari mereka akan jatuh, menghujam apapun yang ada dibawahnya. 

      Ia tidak bergeming, tidak bergerak.  Refleksinya bisa kau lihat dengan mencuri-curi pandangan ke genangan air itu. Namun, jika ia mulai menggerakan sayapnya maka sudah seharusnya kalian cemas. Berlariah, berteriaklah layaknya pasien gangguan jiwa. Stalaktit akan berjatuhan, mencegah-NYA mengejarmu. Namun, jika kau tidak berhasil melewati hujaman stalaktit ini, kau akan terbunuh. Baik di dunia ini maupun di dunia satunya lagi.

      Jika ia tetap tak bergeming, tanyakan lagi padanya "Bisakah kudapatkan barangnya?". Pertanyaan ini akan membuat stalaktit jatuh satu persatu. Perhatikan salah satu stalaktitnya, jika salah satunya memiliki warna hijau zamrud, maka ambilah batuan stalaktit itu. Bawalah lari kearah terowongan tempatmu datang. Ia akan mengejarmu, dalam bentuk bayangan. Ia tidak memiliki raga tetap, maka hati-hatilah terhadap segalanya. Bisa saja ia masuk ke pintu, dan menguncimu disana untuk selamanya.

      Jika dirimu beruntung, kau akan kembali ke rumah sakit awal. Teriaklah sekeras-kerasnya. Itu akan membangunkanmu ditempat sebelumnya. Stalaktit hijau zamrud adalah barang bertuah nomor 2 dari 2000 barang bertuah yang tersisa di bumi. Jangan pernah biarkan dirimu hidup dalam kesunyian lagi, jangan pernah. Atau "Dia" akan datang, menyergapmu dan membuatmu sunyi untuk selamanya.

3 komentar:

Be active, not asshole.